Sejarah tanaman Singkong (Ketela Pohon)

Singkong (Manihot Utilisima), Disebut juga ketela pohon atau ubi kayu berasal dari Amerika Selatan yang tumbuh liar di hutan-hutan. Bangsa Portugis kemudian menyebarkan tanaman ini ke seluruh dunia. Singkong masuk ke Indonesia dibawa oleh Portugis ke Maluku sekira abad ke-16. Butuh waktu lama singkong menyebar ke daerah lain, terutama ke Pulau Jawa. Diperkirakan singkong pertama kali diperkenalkan di suatu kabupaten di Jawa Timur pada 1852. “Bupatinya sebagai seorang pegawai negeri harus memberikan contoh dan bertindak sebagai pelopor. Kalau tidak, rakyat tidak akan mempercayainya sama sekali,” tulis Pieter Creutzberg dan J.T.M. van Laanen dalam Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia.

Singkong cukup potensial untuk dikembangkan karena Singkong merupakan tanaman yang sudah dikenal oleh petani dan dapat ditanam dengan mudah. Singkong juga merupakan tanaman yang fleksibel serta lahan untuk tanaman singkong tidak harus khusus, dan tidak memerlukan penggarapan intensif seperti halnya untuk tanaman hortikultura lainnya, misal sayuran.

Manfaat Singkong

Singkong menjadi sumber bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Daun Singkong dimanfaatkan sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi dan umbinya merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat. Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan. Ketela pohon sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya yaitu reumatik, demam, sakit kepala, diare, cacingan, mata kabur; luka bernanah.

Terima kasih anda telah membaca artikel berjudul Sejarah tananam Singkong (Ketela Pohon). Source : http://satriawijaksana.blogspot.com



Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...