Dilarang melarang – Pemilihan Umum 2014 telah berada di ambang pintu. Semua caleg telah mengajukan pendaftaran ke KPU melalui partai masing-masing. Animo untuk nyaleg masih tinggi di tengah-tengah penilaian kinerja anggota Dewan yang kurang memuaskan.
Entah apa misi dan visi para caleg untuk menjadi “calon” penyuara rakyat. Tak ada hitungan pasti ataupun pandangan rasional terhadap alasan para caleg menjadi penyuara rakyat. Yang pasti sebagaimana telah berjalan selama ini mereka hanya ingin mendapatkan “kue” dari kue yang selama ini telah diperebutkan oleh para anggota Dewan terhormat. Bukanlah sebuah “tuduhan” kurang baik terhadap mereka namun apresiasi terhadap anggota dewan telah diteliti oleh sejumlah lembaga penelitian dan hasilnya menyatakan bahwa kinerja mereka kurang memuaskan. bahkan “anggota” yang telah menjadi terdakwa kasus korupsi telah banyak, ini mengindikasikan bahwa kinerjanya untuk mengambil sebagian kecil dari kue besar. Dan untuk menghamburkan uang yang mereka dapat, Sebagian mereka berlomba-lomba cari istri lebih dari satu alias NYANDUNG (bahasa sunda), Ironis memang.
Pada hari yang lalu, saya bersilaturahim dengan salah satu anggota Dewan, dalam benak pikiran, anggota dewan ini akan cakap dan pandai dalam berkomunikasi, alias “intelek” lah kata orang sunda mah. Namun, jauh dari harapan, pengetahuannya cukup sudah, tidak menjanjikan untuk dijadikan panutan, terlebih tameng bagi memperjuangkan suara rakyat. Karena kemampuan finansial seorang menjadi anggota Dewan, tegas seorang teman kepada saya. Jadi, parameter uang telah mengelabuhi semua pikiran sehat, dan telah mengalahkan para pemilik sumberdaya manusia yang memuputi untuk duduk di bangku wakil rakyat, namun untuk menjadi wakil rakyat, hari gini kata salah satu teman yang akan nyaleg di Dewan pusat, harus siap dana sekitar 1 M. Alangkah besar untuk menjadi wakil rakyat, terus apa yang akan diperjuangkannya, karena pengeluarannya besar, sehingga pikiran terkonsentrasi untuk mengembalikan BIAYA NYALEGNYA itu setelah menduduki kursi dewan.
Itulah potret dari anggota dewan terhormat kita, haruskah ada revolusi mindset dan revolusi fisik terhadap kedudukan anggota dewan? sehingga bisa merubah kehidupan masyarakat, dan terutama kehidupan para anggota terhormat. Siapkah kita melakukan revoulusi tersebut, tentu jawabanya bermacam-macam, tinggal setiap insan menanyakan kesanggupannya.
Semoga para caleg yang baru bisa lebih baik lagi.
SUMBER TULISAN : http://skripinsan.wordpress.com
Terima kasih anda telah membaca artikel berjudul Potret Anggota Dewan yang Terhormat. Semoga bisa bermanfaat http://nagapasha.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar