"Tua-tua keladi.. Makin tua makin jadi.." Pernahkah Anda mendengar istilah ini? Istilah ini seringkali ditujukan kepada kaum pria dan di masa kini, pemandangan kaum pria yang telah beristri tengah menggandeng wanita muda memang bukan lagi pemandangan yang ganjil. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa hal tersebut dapat terjadi?
1. Pria beristri lebih dewasa, mereka juga lebih sabar
Pria beristri di mata para wanita lajang nampak sebagai sosok dewasa. Kemampuannya mempertimbangkan sesuatu, pengalamannya menghadapi berbagai masalah, membuatnya ibarat kunci inggris: selalu punya solusi. Baginya, tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan. Ada saja jalan keluar yang ditawarkannya pada wanita lajang tersebut. Keberadaan pria seperti ini tentu saja menimbulkan rasa kagum karena mampu memahami serta mencarikan solusi atas berbagai masalah yang mereka hadapi.
Pria bujangan relatif sulit menandingi hal ini. Karena pengalamannya relatif terbatas hingga tak mudah bagi mereka memahami masalah yang dihadapi wanita. Solusi yang coba mereka berikan pun umumnya dangkal, mengingat terbatasnya pengalaman mereka menyelesaikan masalah-masalah kehidupan.
2. Pria beristri pandai mengendalikan hasrat seksual
Pria beristri tentu saja sudah biasa menyalurkan hasrat seksualnya. Mereka tahu, kalau terlalu menggebu-gebu, maka hasilnya tidak maksimal, tidak memuaskan kedua pihak. Mereka paham bagaimana menikmati sebuah permainan. Pendekatannya yang halus, tidak memaksakan kehendak, membuat wanita lajang merasa sangat dihormati. Justru, kesabaran pria beristri ini membuat wanita lajang lebih cepat jatuh ke dalam pelukan sang pria.
Dalam hasrat seksual, pria bujangan langsung tancap gas dan sama sekali tak bisa menutupi keinginannya untuk melampiaskan nafsunya. Hal ini justru membuat wanita lajang cemas dan takut. Wanita lajang merasa hanya dijadikan objek, hanya dimanfaatkan, hingga mengurangi rasa simpatinya pada pria bujangan.
3. Mereka piawai kendalikan emosi
Pria beristri tentu saja sudah lebih taktis menghadapi wanita lajang. Mereka cenderung bersikap hati-hati dan tak mudah terpancing oleh hal-hal yang sifatnya emosional. Jadi, meskipun ia tertarik dengan wanita lajang tersebut, ia tetap bersikap kritis dan tak membiarkan dirinya larut dalam emosi. Sikap semacam ini justru membuat wanita lajang makin penasaran untuk mendekatinya.
Pria bujangan umumnya lebih mudah dikuasai emosi hingga seringkali tampil sebagai sosok yang tidak mampu mengendalikan diri. Ia mudah terbawa arus dan malah tanpa sadar larut dalam emosi wanita. Hal ini menimbulkan pertanyaan pada wanita lajang.
4. Dompet mereka lebih tebal
Pria beristri yang jadi incaran wanita lajang tentu saja relatif sudah mapan dan secara finansial cukup kuat. Mereka ini independen dalam hal pengalokasian uang. Yang lebih seru lagi, selain memiliki pendapatan tetap dari pekerjaannya, mereka juga punya sejumlah pekerjaan sampingan yang jumlah penghasilannya lumayan. Wanita lajang tentu saja makin nempel dengan pria beristri seperti ini karena tak pernah ada kendala soal uang. Yang sering jadi masalah adalah soal waktu karena tingkat kesibukan mereka umumnya tinggi.
Pria bujangan tentu saja juga banyak yang kuat secara finansial, tapi sebagian besar sumbernya masih dari orangtua. Kalaupun mereka sudah memiliki penghasilan sendiri, kerelaannya untuk berbagi dengan wanita lajang tidak seroyal pria beristri. Maklum, mereka sendiri butuh dana banyak untuk penampilan dan biaya fasilitas pendukung lainnya.
Kata orang, suami kalau sudah punya jabatan bagus dan punya penghasilan lebih, matanya jelalatan. Bukannya tidak sayang lagi sama istri tapi ada hasrat yang tidak terakomodir di rumah dan butuh penyaluran di luar rumah. Maka, Anda tak boleh lengah sedikit pun. Sediakan waktu yang lebih dari cukup untuk bersama-sama dengan suami agar seluruh hasratnya hanya disalurkan di rumah. Hindari membuat aturan atau melarang ini dan melarang itu karena justru hal tersebut membuatnya makin terpicu menyalurkan hasrat di luar rumah. Kuncinya, sediakan waktu yang berkualitas untuk senantiasa mendampinginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar