
Baru pada tahun 1920, sepak bola wanita kembali dimainkan di China. Bahkan, beberapa sekolah sengaja mengadakan kurikulum sepak bola untuk wanita.
Di Eropa, sebenarnya sepak bola wanita juga mulai marak dimainkan oleh para wanita, seiring maraknya sepak bola modern. Namun, kegiatan kaum hawa itu kurang berkembang dan minim sambutan.
Pada tahun 1921, sebuah pertandingan sepak bola wanita digelar di Everton. Penontonnya membludak, mencapai 53.000. Herannya, federasi sepak bola Inggris (FA) justru beraksi negatif. Seolah takut sepak bola pria kalah saing, para pejabat FA akhirnya mengeluarkan dekrit melarang sepak bola wanita. Dalam 34 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1955, Jerman dan Belanda juga menerapkan larangan untuk sepak bola wanita. Semua alasannya serupa: sepak bola tak cocok buat wanita.
Sepak bola wanita yang mulai menonjol pun, tenggelam seketika. Baru pada tahun 1970, ketiga negara Eropa itu membolehkan kembali olahraga sepak bola bagi wanita. Sejak itu, sepak bola wanita modern mulai berkembang dan pada tahun 1991 sudah ada Piala Dunia untuk wanita. Bahkan, beberapa klub akhirnya membentuk tim wanita dan mengadakan kompetisinya sendiri.
SEPAK bola modern memang menjadi dominasi pria. Baru di akhir abad ke-20, sepak bola wanita mulai marak, bahkan akhirnya punya Piala Dunia pertama kalinya pada tahun 1991.
dari beberapa sumber
http://nagapasha.blogspot.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kebijakan Berkomentar
Blog ini Blog DOFOLLOW.
Pemilik blog ini berhak untuk menghapus komentar yang disampaikan kepada blog ini tanpa pemberitahuan karena;
1 . Komentar dianggap spam
2 . Komentar tidak senonoh
3 . Komentar yang mengandung bahasa atau konsep yang dianggap bisa menyinggung SARA.
Pernyataan kebijakan privasi ini dibuat pada [ 2 Maret 2014 ] dan mungkin memiliki perubahan di masa depan dengan atau tanpa pemberitahuan . Anda harus membaca kebijakan privasi ini pada halaman ini di masa depan ketika diperbarui .